Sabtu, 20 Desember 2008

ga ngerti ngefollow

saya ga ngerti ngefollow makanya blognya yg simpel aja gak kyk zio terlalu bagus (padahal gua yg ga ngerti)

Sabtu, 15 November 2008

eh iya ini lanjutan yg sebelumnya lupa di tulis

trus sayangnya si arvin sm dinda ga ikutan sih HAHAHA kali kalo ada si dinda&arvin seru kali ya hahaha, hemm itu doang haha oke deh

akhirnya jadi juga jb2

pada hari sabtu tanggal limabelas bulan november tahun duaribudelapan gua pergi trus gua mau ke pim mau ketemu teman sekolah dasar dan pada teman sd gua baru mau pulang gua cari teman penting sekali dan gua pengen sekali bertemu dia dan akhirnya bertemu dia tapi sebelumnya gua ketemu ma bani dite kiyal rendy razi arga arfi putra dll dan dilanjutkan ya trus kan waktu gua bertemu teman gua yg gua cinta + sayang banget gua hampir nangis tuh (tapi boong) trus ya kan udah bertemu wiii senang sekalii dan kita ramai2 di xxi pada mau beli tiket akhirnya gajadi wuakaka trus muter2 gakjelas tidak tahu mau kemana arah kita semua yang sedang beramai2 ini akhirnya kita semua ramai2 pergi ke funworld dan di sana gua bertemu rend si anak drum yg jago trus bertemu arga belum lama itu gua dan arga memainkan permainan dragon punch (kalo gasalah namanya gua lupa) trus ya sudah tuh main tetapi teman gua yg saya sayangi dan saya banggakan (labschool!!) {lohhhhhh gariiiiiing} trus ya teman gua yg itu dan teman2nya malah ceming melihat rendy maen drum haha sambil nge choki choki trus habis dari funworld gua dan kawan kawan pergi ke timezone, ah males bahasa nya bahasa sehari2 aja deh, eh temen yg gua sayang itu si Haura itu lohhhh wekekeke ;p trus kan ke pim trus kan dari funworld kan ada escalator eh ke timezone nya muter kan ada escalator jd cepet wuakakaka trus ya abis maen timezone gua ngobrol2 ma haura dll trus fotobox kan tuh pastinya tuh anak cewek maenannya trus ehhh si zio mau nyusul, zio yg sering banget ngebantuin gua itu yg bokep trus dia kan udh dateng trus abis foto2 si Haura eehh dia nya mau pulang yaaaah :( trus yaa kan biby nyuruh gua ngajak Haura foto juga ber2 trus yaaa biasa banci gua ya gitu lamaa bener ngomong nya gua sampe dia mau pulang baru gua ngomong itu juga udah di bantu Biby-Zio (thanks banyak ya by zi) trus akhirnya foto dehehhhhhhh hahahahaha trus kan udh tuh di bawa pulang ma Haura mau di scan trus2 senin di bagi 2 kan ada 4 kali foto trus di bagi 2 gitu deh ngerti kan trussssss waktu dia mau pulang kan dia ngikut anne yaa gua pasti dong anterin sampe dia masuk mobil yakan trus udah kata dia "gausah reyy nanti kamu nyari zio gmn?" gua jwb "udaah gpp tau biarin aja si zio kan dia nemenin aku soalnya kalo aku sendiri aku males nyari dia lagi" ya akhirnya gua anterin dia deccc wiii hahaha trus zio bukannya nemenin malah ke funworld ma siapatuh ma arvi (sori kalo salah namanya) trus dia ma putra juga putra itu pacarnya shera shera itu mantannya zio trus ya dia malah ninggalin akhirnya gua jg yg nyamperin dia hahahahahahahaha, kapan lagi ya kyk gt lg hahahahahaha Hauranya suka gaboleh sih gara2 takut nilainya jeblok kan dia pinter banget tuhh gila pintar parah trus kalo lg boleh yaa asiik deh haha hoki wuakakaka trus ya Haura cantiiik banget lucuu hahhaaha love deh pokoknya gua ma dia haha ;p (jangan malu yaa hauraa)

Minggu, 26 Oktober 2008

tugas cerpen

Laki-Laki

Cerpen Abidah El Khalieqy

"Selingkuh? Hanya laki-laki tak bermoral yang selingkuh. Jangan samakan aku dengan mereka dong," Prakoso mendorong halus tubuh istrinya, membujuk mulutnya untuk tak lagi berkata-kata.

"Tetapi dua di antara tiga. Ini penelitian paling mutakhir!" sambung Melati, terus bernyanyi.

"Iya??paling tidak, akulah yang satu itu," ia mengerdipkan matanya nakal, sekali lagi dengan harapan, istrinya sudi menggembok mulutnya.

"Laksono selingkuh. Wicaksono selingkuh. Bramantyo juga selingkuh. Sekarang tunjukkan padaku, mana letak perbedaan antaramu dan mereka, teman-temanmu itu," kian teliti Melati mengkritisi.

Sial! Pikir Prakoso. Bukankah semua nama yang disebut Melati adalah para guruku? Adalah profesor ahlinya dalam hal perselingkuhan? Mereka adalah rujukan, referensiku paling lengkap dalam seluruh perjalanan dan lika-liku, strategi pertempuran di ranjang, strategi menyerang dan bertahan, strategi berbohong dan berlagak pilon.

"Kau jangan mengada-ada, Mam? Jelas aku berbeda dengan mereka. Mereka berambut keriting dan rambutku lurus. Ini tandanya jiwaku juga lurus?.moralku juga lurus?..Apa kau belum pernah memperhatikan rambutku?"

"Bahwa rambutmu lurus, itu urusan Tuhan. Tetapi jika moralmu tidak lurus, itu akan menjadi urusanku, urusan kita berdua. Paham!?"
"Sesuatu yang mustahil! Aku tidak paham!"
"Oya? Rupanya kau belum paham juga jika belum menelan gambar-gambar bugilmu ini? Telan ini! Ayo! Makan permainanmu! Nanti kau akan tahu, betapa lezatnya hamburger jahanam ini, Prakoso!"

Melati membeberkan gambar-gambar aneh dari kertas-kertas licin di depan hidung Prakoso. Prakoso terkesiap. Persis maling yang tertangkap. Ia linglung dan bingung. Dari mana Melati memperoleh ini data? Bagaimana mungkin semua terekam dengan begitu gamblangnya? Villa dan merk celdamnya? Aduh! Ini bahaya! Tetapi bukan Prakoso kalau gampang menyerah.

"Tidak, Mam? Ini hanya rekayasa. Kau tahu? Akhir-akhir ini banyak pihak yang berusaha menjatuhkan namaku. Aku ini produser kenamaan. Jika saja aku mau, aku bisa mengambil para bintang pendatang baru itu untuk begituan. Tetapi aku bukan termasuk laki-laki yang dua persen itu."

"Masih juga menyangkal? Kau tahu bahwa hakim menjatuhkan hukuman atas dasar bukti-bukti?"
"Tetapi sejak kapan kau menjadi hakim?"
"Sejak kamu mulai jadi maling!"
"Kamu suka bercanda deh, Mam," Prakoso mencoba melunakkan situasi dengan meraih Melati. Tetapi Melati bukan Melati kalau tidak Melati. Bertameng duri, ia mulai menyerang Prakoso dengan bukti dan kata-kata. Ia tahu bahwa kata memiliki kekuatan gandewa jika tepat mengarahkannya. Musuh di depan mata atau di ujung dunia, hanya kata yang mampu memanah dengan tepat ke arah jantungnya.

"Aku memang suka bercanda, sebab itu akan kugantung foto artistik ini di depan sinema."
Prakoso ternganga. Ia berdiri menatap Melati dengan bimbang, antara percaya dan tak. Ia menatap tajam ke arah mata Melati, ternyata mata itu lebih tajam dari belati. Prakoso ngeri. Ingin tetap membela diri tapi kehabisan nyali. Laki-laki kehabisan nyali? Apakah nyali? Adalah saudara kembar beribu cakar srigala yang siap mencabik mukamu, mulut, dan mata lancangmu.
"Kamu?"
(Ketika persetubuhan amarah dan harga diri, antara malu dan terpojok tak lagi memiliki ranjang yang nyaman. Ketika nurani raib dimangsa digdaya. Saat topengmu hendak disibak olehnya).

Meminjam mata setan Prakoso memandangi bola mata Melati. Dengan seringai harimau lapar, tanpa guntur tak ada halilintar, ia terkam Melati dengan kedua sayapnya, sayap Burung Nasar yang perkasa. Ia terkami tulang leher Melati dengan sepuluh cakarnya, cakar-cakar srigala. Dalam sekejap mata, tubuh Prakoso berubah sosoknya. Sang produser film yang intelek dan sok moralis ini, berubah bentuk menjadi raksasa gorila sang pemangsa.

"Mampus kau, lancang! Mata-mata! Belajar jadi CIA di rumah sendiri? Hhh!"
Melati limbung dan tumbang. Tetapi data-data menghilang. Ke mana itu foto? Prakoso terus mengigau. Di mana foto-foto melayang? Bukankah setiap helai dari rambutmu telah kurontokkan? Sepuluh jari yang kau miliki telah kupreteli? Duapuluh delapan gigimu telah kucongkeli dan kedua kakimu telah kuamputasi? Ke mana foto-foto berlari?

Prakoso juga berlari. Terus berlari dalam kejaran polisi-polisi, yang berbondong-bondong mencarinya atas perintah Melati. Di mana Melati? Belum jugakah ia mati? Setelah terlindas ban mobilku sebanyak duapuluh satu kali? Setelah minum racun yang kutaburkan di gelas susunya sembilan kali? Ia tidak mati. Ia semakin segar dan hidup di antara kumpulan yang menentang. Ia menjadi hantu gentayangan.

Ia menggerakkan barisan-barisan. Dua puluh orang. Tiga puluh orang. Kadang empat puluh. Kadang lima puluh. Tetapi jumlah terus membengkak menjadi empat ribu. Seperti peluru yang berseteru. Melati mengharu-biru. Ia terus maju dengan kelewang atau buku-buku. Dan buku-buku Melati besar dan tebal, sebesar kebohongan dan dosa-dosaku. Nyali Prakoso ngilu.
"Jalanku buntu," keluh Prakoso.
Di mana-mana buntu. Gang dan lorong buntu. Stasiun dan terminal buntu. Bandara dan pelabuhan buntu. Jalan raya, jalan kota, jalan desa, buntu. Bahkan pintu rumahku buntu. Lalu ke mana akan bertamu?

(Jika rumahmu menghilang oleh dosa dan penghianatan, ke mana berpaling dari terik mentari dan gempuran hujan, kawan?)

Seperti patung ia termangu. Patung batu. Tak berhala tak juga jadi obyek wisata. Lalu ia teringat selingkuhannya. Siapa tahu pintu rumahnya masih menganga. Dan Prakoso berlari mencari gerbang menganga. Ia tabrak pagar dan bendera. Ia sibak tabir dan lompati jendela. Ia jumpalitan di antara meja dan papan nama. Ia melihat di kejauhan sana, pintu gerbang masih menganga.

Hyaaaat! Prakoso loncat dengan tongkat maksiat. Seperti kilat, ia melesat dengan gairah penuh padat. Ia pun mendarat di hutan paling pekat, masuk ke dalam puri indah selingkuhannya, yang terkekeh mengerikan layaknya seekor drakula.

"Kaukah di sana?" gaung tanya sebuah suara.
"Tidak! Aku ingin pulang saja," jawab Prakoso menggigil, tanpa daya.

Jumat, 24 Oktober 2008

terus ke esokan harinya pada tanggal 23-10-08

keesokan harinya gua punya temen namanya bang arvin trus dia berencana mau nembak dinda gitu sambil di bantuin ma pacar gua, haura. kan udh di bantuin eeehhhhh akhirnya dia nembak dinda lgsg gt aja trus kan dindanya diem dulu (gua jg ga begitu tau org gua gatau) ehhh arvinnya malah kabur haura blg arviin mau kemana kan dindanya baru mau jawab yaa arvin balik lagi trus kata dinda tau gak apa dia ngmg mau HAHA ciee tp masa ngmg nya jauh2an dr jarak brp meter gt2 bknnya berhadapan lgsg si arvin ckckck arvin ganteng gaul siii wkwkwk ciee arvin yg awets dooong yaaaa

hari rabu tanggal 22 bulan ke 10 tahun 2008

gilaaaaaaaaaaa aneeeeeeeeeeeeeeeeeeeeh banget parah kan dulu shera telpon gua dia mau cerita ttg haura trus dia ceritaa gila gua bingung trus gua ga ngerespon gt eeehh beberapa hari kemudian gua mimpi KOCAK PARAH NGAKAK yg tau cm orang yg bisa di percaya doang kalo zio gilang hasif galing rafi aldi fachri jako dll yg bandel bandel mana bisa di percaya trus trus gua mikir2 lg gua kyknya suka lagi ma dia trus ya gua telpon/msnan ma shera trus2 untung ada shera gua bisa di bantu deh tp ga 100% lah di bantuin paling cm 25% doang wkwkwk trus kan gua mikir2 lg sendiri gt sekalian di bantuin shera trus yaa gua udh mikir ternyata memang benar kalo gua suka sm dia lg gua mikir2 lg wktu dia off gua mau nulis apa gt gua lupa eh inget ehh ya terjadi deh tragedi offline message LANGSUNG menyebar 1 smp (tapi ga semua tau) trus ya ehh kan dia udh received trus dia nanya ini mkstnya apa rey gua jwb blablablabla trus2 untung ada teman gua yg bokep yg bengkakin kaki gua yg bikin kacamata gua patah tp dia baik mau ngebantuin juga sm aja kyk shera cieeeee trs kan ya udah di bantuin deh trus kan udh di jelasin tp blm jelas gt deh yaa gua jelasin juga akhir2nya (tapi di msn) trus gua mikir kyknya gua nembak dia (lagi) dan akhirnya gua janji ma zio shera alsa dll untuk nembak dia di tanggal tsb trus yaa waktu pulang/waktu dimana gua mau nembak, haura dkknya nunggu gua tp gua nya ga keluar2 gr2 grogi parah nembak cewek LANGSUNG ih waktu gua mau nembak gua bancii banget ga keluar2 eh si hauranya di suruh pulang ya dia lg mau ke jemputannya ma temennya 2 trus yaa gua kejarrr langsung trus waktu dia mau naek ke mobil gua manggil dia ra ra sini deh gua mau ngomong yaa ngomong deh akhirnya DAN DIA MAU lagi horeeeeeeeee thankssssssss !!!